Senin, 04 Maret 2013

[FF] Pink Lotus - Chapter 1


Heyyooo! Wassup? Ini FF pertama ku lho~ kalo banyak typo mohon dimaklumin.. Kan aku newbie xD

Oke dari pada penasaran, mending baca!

Title: PINK LOTUS – Still Pink
Author : DRe4m★T3a / Syifa / Syifa Tahir
Genre: Romance & Fantasy
Rating: PG 13+
Length : Chaptered (?)

Main Cast:
Shin Yoon Jo / Yoonjo (Hello Venus)
Woo Sung Hyun / Kevin Woo / Kevin (U-KISS)

Other Cast: You’ll find them, if u read this FF!! ^^


Note: “Sebenarnya teratai itu ada dua arti dalam bahasa inggris, ‘Water Lily’ dan ‘Lotus’.. karena water lily itu 2 kata, kupilih saja lotus supaya lebih pendek. ^^”

Author POV

Angin berhembus kencang. Dedaunan pun berguguran. Terlihatlah seorang yeoja yang sedang melamun berjalan menyusuri jalan yang penuh dengan dedaunan itu.

Tiba-tiba dia terkejut melihat sebuah teratai yang tumbuh di sebuah pot besar di seberang jalan, ia pun berkata, “Wae? Di musim gugur ini, kok, ada teratai yang masih tumbuh, sih? Apa mungkin karena ini masih awal bulan..?” Setelah berkata tadi, ia segera menghampiri teratai tersebut.

“Wah.. cantiknya..” ucapnya takjub pada teratai itu. Dia mengelus kelopak teratai yang berwarna merah muda itu sampai salah satu kelopaknya terlepas.

“Ahh.. bagaimana ini?! Apa yang harus...” Tiba-tiba perkataannya terhenti karena seseorang memegang tangannya. Lalu, Yoonjo melirik ke arah si pemegang tangannya.

“KAU SIAPA??” tanya mereka berdua bersamaan.

Yoonjo POV
“KAU SIAPA??” tanya kami berdua bersamaan.

“Kau duluan! Kenapa kau datang ke rumahku? Apa kau mau mencuri terataiku?” tanyanya dengan tatapan menusuk.

Aku pun menjawabnya dengan gugup, “Ahh.. ti.. dak, kok! Aku ke sini karena aku bingung kenapa teratai ini masih bisa tumbuh, padahal ini sudah musim gugur?!”

“Ohh.. teratai ini.. Ini bisa tumbuh karena ini teratai ajaib yang tumbuh di segala musim! Dan ada juga mitos tentang teratai ini.”

“Teratai ajaib?? Mitos? Mitos apa?” tanyaku kepadanya.

“Sebelum aku menjawab pertanyaan itu, aku ingin memperkenalkan diriku. Namaku Kevin. Kalau kamu?”

“Kevin? Apakah itu nama aslimu?”

“Pastinya bukan, itu hanya nama western-ku.. Nama asliku Woo Sung Hyun, tapi biasanya teman-temanku memanggilku Kevin, oh.. ya! Namamu siapa?” tanyanya dengan ramah. Tidak seperti pertama tadi.

“Namaku.. Yoonjo, Shin Yoon Jo” jawabku dengan singkat.

“Kalau begitu, salam kenal, Yoonjo! Kelopak ini.. biarkan saja.. Tapi jangan sampai kau merusaknya lagi. Aku pergi dulu, ya! Aku masih banyak urusan.. Bye!”

Tiba-tiba ia ingin pergi meninggalkanku, tapi kemudian kutarik tangannya, “Eits!!! Sebelum itu tolong ceritakan tentang mitos teratai ajaib ini!?” kataku dengan muka agak memelas.
“Nanti akan kuceritakan kalau kita bertemu lagi di lain waktu..”

“Tapi, kalau kita tidak bertemu, bagaimana?” ucapku dengan wajah semakin memelas.

“Kalau ini takdir, pasti teratai ini akan menemukan kita.. aku yakin..” ucapnya dengan tenang.
TAKDIR?? Siapa yang percaya dengan takdir??!!

________★________

Kevin POV

“Tapi, kalau kita tidak bertemu, bagaimana?” ucapnya dengan wajah yang semakin memelas. Sangat manis! Bahkan hampir saja aku tertawa karenanya.

Dan untung aku bisa menahannya, lalu aku menjawab dengan tenang, “Kalau ini takdir, pasti teratai ini akan menemukan kita.. aku yakin..”

“Iiihh... ya, sudah, aku pergi!” katanya dengan muka cemberut. Dan dia langsung berbalik meninggalkanku.

“Pasti kita akan bertemu, aku yakin itu!!!!” kataku dengan suara agak keras karena dia sudah menjauh ke jalan yang penuh dengan dedaunan yang menguning itu.

Pasti kita akan bertemu, karena aku sangat yakin tentang itu! ^^

________★________

Yoonjo POV

Pagi ini di kampusku. Aku melihat seorang yeoja yang sepertinya aku kenal. Aku langsung menghampirinya.

“Hyelim-ah!!” aku mengejutkannya dari belakang.

Ia pun terkejut, “Yaa!! Yoonjo-ah, kau mengagetkanku saja! Dan tolong jangan panggil aku Hyelim, gak keren tau.. Panggil saja aku Lime” ucapnya dengan muka agak marah.

“Lime? Nde, aku akan memanggilmu Lime! Tidak usah marah begitu..” kataku sambil menepuk pundaknya, tujuannya untuk menenangkannya.

Aku jadi teringat dengan Kevin, yang juga punya nama lain seperti Lime. Ngomong-ngomong di mana Kevin? Apakah teratai itu akan mempertemukan kami berdua?

________★________

Aku berjalan-jalan di sekitar kampusku. Tanpa sengaja kulihat sebuah pot dengan teratai merah muda di jendela di salah satu kelas di lantai 2. “Sepertinya.. aku pernah melihat teratai itu.. Tapi di mana, ya??” aku berpikir sebentar, “Ahh!!! Itu ‘kan teratainya Kevin!” Setelah itu langsung saja aku berlari ke lantai 2 untuk menghampiri teratai itu.

Sesampainya di sana, kulihat seorang namja yang memakai pakaian serba putih, dia seperti malaikat yang turun dari langit. Dia pun berkata, “Sudah kubilang kan, kita pasti akan bertemu...”
Kulihat sebentar lelaki itu, lalu berkata, “Umm... apa kau malaikat?”

Dia mengerutkan dahinya dan menjawab, “Malaikat? A..aku Kevin..”, dia berhenti sejenak, lalu berkata lagi, “Aaa...! Apakah aku sangat tampan sampai kau menyangka aku adalah malaikat?”

Aku langsung menghampirinya dan menjitak pelan kepalanya. “Kau itu jangan sombong, ya?! Mana mungkin aku berpikiran seperti itu...” aku terdiam sejenak, lalu berkata, “Ngomong-ngomong.. kita ‘kan sudah bertemu, bisakah kau menceritakan tentang teratai ajaib itu padaku?”

“Teratai itu... Ada mitos yang menyebutkan bahwa kalau pemiliknya dan orang lain entah itu yeoja atau namja.. yang pasti lawan jenisnya memegang teratai ini bersamaan, mereka akan menjadi pasangan yang takkan terpisahkan” katanya menjelaskan.

Lalu aku menarik tangannya dan meletakkannya di teratai itu, kemudian aku menggenggam tangannya, “Seperti ini?” aku bertanya padanya tanpa sadar apa yang telah kulakukan.

“Ya, seperti ini.” jawabnya. Aku pun akhirnya sadar dengan apa yang kulakukan. Aku segera melepaskan tanganku.

“Kalau sudah berpegangan tangan pada teratai ini, kita takkan mungkin terpisah selamanya” katanya dengan tenang seperti kejadian ini memang sudah ia inginkan.

“Mana mungkin ada mitos seperti itu!! Pasti itu hanya takhayul...” aku berkata dengan muka agak cemberut.

“Sebentar.. sebenarnya ada satu mitos lagi” katanya yang membuatku penasaran.

“Apa itu?”

“Bila warna teratai ini berubah menjadi hitam, maka pemiliknya pasti...”

TEENG.. TEENNG..TENG...

“Wah, sudah bel! Aku pergi dulu, sampai nanti...” ucapnya sambil melambaikan tangannya dan berbalik ingin keluar.

“Tapi....”

Kulihat dia meninggalkan teratai itu.

Harus ku apakan teratai ini? Kalau kutinggalkan disini, nanti bisa di ambil orang.
Akhirnya kuputuskan untuk membawa teratai ini ke rumah.

________★________

Author POV

Di kamar Yoonjo...

Yoonjo berbolak-balik di atas kasur empuknya. Dia terus saja membayangkan muka Kevin. Hanya ada Kevin di kepalanya. Entah kenapa, dia juga tak tahu. Apakah mungkin karena teratai itu?

“ANDWAE!!! TIDAK MUNGKIN!!!” dia berteriak dengan kencang seraya memukul-mukul gulingnya.

“Masa, cuma gara-gara teratai itu, aku jadi suka sama Kevin? Itu tidak mungkin! Sadarlah, Yoonjo..” Yoonjo menepuk-nepuk dadanya sambil melihat ke arah teratai yang dia letakkan di depan jendela kamarnya.

________★________

Di kamar Kevin, di waktu yang sama....

“Yeay!! Akhirnya rencanaku berhasil! Tapi, apakah mitos itu benar, ya? Tidak mungkin, kan Sung Byul noona berbohong..” Kevin bertanya pada dirinya sendiri. Saking senangnya, ia sampai menari-nari tak karuan di atas ranjang.

“Semoga saja aku dan dia.... Uhuk.. uhuk!!” tiba-tiba saja sebercak darah keluar dari mulutnya.
“Aduh! Kenapa keluar disaat seperti ini?” katanya seraya bergegas menuju wastafel di kamar mandi.

Sesampainya di wastafel, ia segera mencuci tangannya. Lalu, ia teringat pada sesuatu, “Mana teratai ajaib itu?” dia berhenti sejenak, lalu teringat lagi, “Ahh.. ‘kan teratainya kutinggalkan di kelas yang kemarin.. Dan Yoonjo pasti membawa teratai itu dan....”

“Ahh!! Mitos kedua?!” dia terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Oh, ya! Syukurlah aku belum menceritakannya.. Fiuuhh..” ucapnya sambil memusut dadanya.

________★________

Yoonjo POV

Hari ini seperti biasa aku pergi ke kampusku. Banyak orang berlalu-lalang di depanku. Tapi, mataku hanya tertuju ke satu arah, ke arah pohon beringin yang ada di tengah-tengah kampus. Kulihat Kevin bersama teman-temannya sedang duduk di bawah pohon beringin itu. Berarti Kevin memang sekolah di sini. Kulihat juga seorang perempuan memakai terusan merah dengan bolero yang senada duduk di samping Kevin. Dia terlihat sedang bermanja-manja dengan Kevin. Aku pun menghampiri mereka.

“Annyeong... Ternyata kamu sekolah di kampus ini juga, ya!” ucapku kepada Kevin.

“Siapa? Aku? Nde, begitulah..” jawabnya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

“Siapa noona ini?” tanyaku ketus. Padahal aku bukan siapa-siapanya. Hanya saja, aku ingin tahu siapa yang di sebelahnya itu.

“Aku? Aku ini yeoja chingu-nya Kevin.. lebih tepatnya...” ujar noona itu sebelum mulutnya ditutup Kevin dengan tangannya. Kevin pun berkata, “Bukan.. bukan!! Jessica noona ini mantan pacarku, kok! Hanya mantan...”

“Ohh...” Hampir saja aku meledak karena noona yang bernama Jessica itu menyebut dirinya pacar Kevin. Tapi aku tetap kesal karena dia itu mantan pacarnya.

Yaa!! Yaaa!! Tunggu dulu, kenapa aku harus marah? Aku ‘kan bukan pacarnya Kevin.. jangan-jangan.. Apakah aku kali ini memang benar-benar menyukainya?

“Hyung... siapa dia? Apakah dia yeoja chingu-mu?” tanya salah satu temannya.

“BUKAN!!” jawab kami berdua bersamaan. Aku pun melanjutkan, “Nde, Aku bukan pacarnya, kok..”

“Yaa!! Dongho-ah!! Aku tidak mungkin berpacaran dengan orang asing..” ucap Kevin kepada temannya yang bernama Dongho itu.

Jantungku tiba-tiba terasa sangat sakit, seperti terusuk ribuan jarum. Ternyata aku hanya orang asing baginya. Tanpa sadar, airmataku turun di kedua pelupuk mataku. Aku pun segera mengusapnya. Tapi, tetap saja airmataku terus mengalir dan mengalir.

“Hyung... dia menangis, tuh! Mungkin karena kata-katamu tadi...” kata Dongho seraya menyenggol Kevin.

“Ahh.. bukan!!! Aku tidak menangis, kok. Aku hanya kelilipan. Mian, aku telah mengganggu kalian semua.. Aku pergi dulu” ucapku seraya menunduk. Kemudian aku berlari entah ke mana arahku. Kali ini aku ingin menenangkan diriku.

Kevin POV

“Kevin-ah, kau mau ke mana?” tanya Jessica noona padaku.

“Aku mau mengejar Yoonjo!” jawabku seraya membereskan tasku. Aku pun segera berlari, tapi tiba-tiba seseorang memegang tanganku.

“Wae, noona? Kenapa kau menahanku?”

“Ternyata kau sudah mengenalnya. Tapi kenapa kau ingin mengejarnya? Katanya kau tidak mau dengan orang asing?” tanyanya padaku yang semakin membuatku kesal. Aku segera melepaskan pegangannya, “Nanti akan kujelaskan.”

Aku segera berlari untuk mencari Yoonjo. Kali ini mungkin dia akan sangat sedih karena perkataanku tadi. “Aku harus mencarinya ke mana?”

Tiba-tiba seseorang yang aku kenal lewat di depanku. Aku pun bertanya padanya, “Ara-ssi, kau temannya Yoonjo ‘kan? Apa kau tau di mana dia?”

“Hah?! Oh, Yoonjo... Tadi kulihat dia berlari menuju halaman belakang.” jawabnya. Aku pun segera berlari meninggalkannya. Dia terlihat sangat keheranan dengan tingkah lakuku.

Akhirnya aku sampai di halaman belakang. Suasana di sini sangat tenang, tidak seperti di depan tadi sangat berisik. Yang terdengar hanya kicauan burung dan isak tangis seseorang. Kulirik orang itu, dia sedang duduk di dinding dengan kepala tertunduk di lututnya dan dia memakai pakaian yang sama dengan Yoonjo, yang berarti dia itu Yoonjo.

Aku pun segera menghampirinya, “Mianhae, kumohon jangan sedih...” kataku padanya seraya memusut kepalanya.

Dia pun membulatkan matanya dan langsung mengusap airmata yang menetes. Terlihat mukanya yang memerah ketika melihatku. Aku pun segera memeluknya dengan erat.

“Kevin? Wae? Ke..ke..napa kau...” tanya Yoonjo padaku, tapi aku segera melayangkan telunjukku ke bibirnya, lalu aku berkata, “Saat ini jangan pikirkan yang lain, pikirkanlah tentangku saja.. Memang sepertinya aku egois, tapi a..a..ku.. menyukaimu” Akhirnya aku menyatakan perasaanku padanya.

Dia tercengang sebentar, lalu menjawab, “Nado....” Kata-kata itu yang membuat hatiku seakan-akan dipenuhi dengan bunga-bunga. Membuatku seakan-akan melayang. Ternyata mitos teratai itu memang benar.

“Jinjjayo? Jadi sekarang kita... pacaran?!” tanyaku padanya. Dia pun mengangguk. Aku pun lagi-lagi memeluknya, bahkan kali ini lebih erat.

Sesaat kami berpelukan, dan setelah itu aku menariknya untuk berdiri “Ayo berdiri! Mulai saat ini kau jangan menangis lagi, ya?! Karena aku akan selalu berada di sisimu seperti mitos teratai itu.”

“Nde!” jawabnya dengan muka yang terlihat lebih berseri daripada tadi. Aku pun tersenyum melihatnya.

________★________

Yoonjo POV

Aku meloncat-loncat di kasurku. Hatiku terasa dipenuhi dengan kupu-kupu dan bunga-bunga karena hari ini Kevin menyatakan perasaannya padaku!! Ternyata aku memang menyukainya. Apakah karena teratai ajaib itu? Aku pun tidak tahu.

Kulihat teratai itu. Masih tetap rapi dengan pot berisi air. Hanya saja ada satu yang lain dari teratai itu, teratai itu terlihat bercahaya. Aku pun tersenyum, mungkin karena aku dan Kevin sudah...

CRASSHH!!!!

Seberkas cahaya hitam tiba-tiba keluar dari teratai itu, yang otomatis membuatku menutup mataku. Setelah itu, aku membuka mataku dan aku langsung tercengang karena teratai yang tadinya berwarna merah muda berubah menjadi ungu gelap. Wae? Kenapa berubah?

To be continue~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar